Tiap Calon Baptis akan mendapat satu atau dua orang Wali Baptis. Untuk para Calon Baptis dewasa, Wali Baptis berperan mendampingi Calon Anak Baptisnya dalam inisiasi kristiani (setidaknya mulai dari upacara pemilihan nama baptis sampai Masa Mistagogi) dan mengusahakan agar Anak Baptisnya tetap menghayati hidup Kristiani dan memenuhi kewajiban-kewajiban Kristianinya dengan setia (lih. Kan 872).
Mengapa Anda memerlukan Wali Baptis?
Pembaptisan adalah Sakramen Iman, artinya bukan saja menjadi tanda anda beriman kepada Kristus, melainkan juga sarana anda menerima Iman.
"Pada semua orang yang sudah dibaptis, apakah anak-anak atau orang dewasa, Iman masih harus tumbuh sesudah pembaptisan" (KGK 1254). Iman mesti terus ditumbuhkembangkan. Terlebih dalam perjalanan, kita akan dihadapkan pelbagai tantangan. ”Kamu akan dibenci semua orang karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai kesudahannya ia akan selamat" (Mrk 1:13). Di sinilah kita membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain.
Wali Baptis secara tetap berupaya memperhatikan dan mendukung pertumbuhan iman Anda. Maka, peran dan tanggung jawab mereka tidak sebatas dalam formalitas Liturgi Pembaptisan, melainkan diharapkan bisa menjadi pendamping Anak Baptisnya dalam perkembangan menuju kedewasaan iman (bdk. SKRJ 86).
Berkaitan dan pendampingan Wali Baptis terhadap Anak Baptis, Anda mempunyai hak untuk memilih dan menentukan sendiri siapa yang akan anda percaya menjadi Wali Baptis anda.

Syarat menjadi Wali Baptis
Anda bisa memilih dua walibaptis, pria dan wanita, dan tidak harus suami istri. Bila hanya satu Wali Baptis dipilih dari jenis kelamin yang sama dengan anda.
Agar seseorang dapat diterima untuk mengemban tugas Wali Baptis, haruslah:
- Ditunjuk oleh Calon Baptis sendiri atau oleh orangtuanya atau oleh orang yang mewakili mereka atau, bila mereka itu tidak ada, oleh Pastor Paroki atau pelayan baptis, selain itu ia cakap dan mau melaksanakan tugas itu;
- Telah berumur genap enam belas tahun, kecuali umur lain ditentukan oleh Uskup Diosesan atau ada kekecualian yang atas alasan wajar dianggap dapat diterima oleh Pastor Paroki atau pelayan baptis;
- Seorang Katolik yang telah menerima Sakramen Penguatan dan Sakramen Ekaristi Maha Kudus, lagi pula hidup sesuai dengan iman dan tugas yang diterimanya;
- Tidak terkena suatu hukuman kanonik yang dijatuhkan atau dinyatakan secara legitim;
- Bukan ayah atau ibu dari Calon Baptis. (Kan. 874 § 1)
Lebih dari sekedar kehormatan menjadi Wali Baptis adalah suatu panggilan untuk mengemban tugas mulia. Bila orang yang anda pilih tidak menjalankan tugasnya dengan baik, tentu akan kecewa bukan?!. Anda berharap Wali Baptis mendukung anda dalam doa. Kalau sebaliknya yang terjadi, tentu anda merasa dahulu anda salah pilih? Maka perlu mempertimbangkan apakah dia mudah dimintai tolong dan bagaimana dia menghidupi iman Katoliknya.
Seandainya dia hanya kadang-kadang pergi ke gereja mingguan, sebaiknya jangan dipilih. Tentu anda akan mencari yang mempunyai semangat doa sehingga bisa diharapkan mereka dengan teratur mendoakan Anda. Syukur bila kemudian mereka bisa menjadi tempat konsultasi atau sekadar sharing iman. Hendaknya juga tidak memilih Wali Baptis langganan yang sudah terlalu banyak menerima tanggung jawab sebagai Wali Baptis.
Akan lebih baik dan bisa jadi, pilihan kemudian jatuh kepada para warga lingkungan anda sendiri. Hal ini justru mempunyai beberapa kelebihan, yakni kontak dengan Anda bisa lebih sering dilakukan sehingga kesaksian hidupnya bisa anda lihat minggu demi minggu, dan bila Wali Baptis cukup aktif dalam hidup menggereja di Lingkungan dan Paroki, niscaya juga menjadi teladan Anda terlibat dalam hidup menggereja.
Bila anda telah menemukan Wali Baptis dan mereka telah menyatakan kesanggupannya. Coba anda meminjam buku di Perpustakaan Paroki dengan judul Wali Baptis: Peran dan Tanggung Jawabnya (Pustaka Nusatama). Pinjamkan ke Wali Baptis anda, sehingga diharapkan setelah membaca buku tersebut, Wali Baptis anda pun tahu persis apa yang menjadi peran dan tanggung jawabnya, bukan hanya dalam Upacara Pembaptisan saja, melainkan terlebih sesudah pembaptisan anda. Dengan demikian anda bisa berharap relasi rohani anda dengan Wali Baptis akan mendukung perkembangan iman anda.