Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

Partner Link Website Katolik & Umum

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

MINGGU ADVEN IV/B/2011

2Sam 7:1-5.8b-12.14a.16  Rm 16:25-27  Luk 1:26-38

PENGANTAR
          Bila kita dalam masa Adven ini berusaha mengenal tokoh pribadi Yohanes Pemandi, yang mempersiapkan kita untuk menerima kedatangan Yesus sebagai Almasih, Injil Lukas hari ini memperkenalkan pribadi wanita Maria dari Nasaret, Ibunda-Nya. Marilah kita mengikuti Injil Lukas yang berceritera tentang tawaran Allah kepada Maria untuk menjadi Ibu seorang anak, yang harus diberi nama Yesus, yang disebut “Anak Allah Yang Mahatinggi” (lih. Luk 1:31-33). Memang untuk dapat mengenal Yesus sebagai Penebus, yang adalah Allah dan manusia, sangat perlulah kita mengenal  Maria dari  Nasaret  Bunda Yesus, tetapi sekaligus Bunda kita juga.

HOMILI
          Pada dasarnya tokoh Maria dari Nasaret itu sungguh luarbiasa! Maria adalah sarana hubungan erat antara umat manusia dengan Allah. Maria adalah tokoh  murid sejati, yang mengajak kita mengenal kebaikan dan kemanusiaan Allah yang sebenarnya. Sabda Allah yang disampaikan kepadanya  diterimanya sepenuhnya, meskipun ia tidak tahu harus bagaimana melaksanakan  perjalanan apalagi kesudahannya! Dalam kehidupan dan perbuatan Yesus sebagai anaknya pun Maria tidak selalu dapat memahami maksud-Nya. Namun  ia tetap percaya dan tetap berpegang teguh akan janji dan kesanggupannya sejak awal mula, sebab “Maria menyimpan segala perkara itu dalam hatinya dan merenungkannya” (Luk 2:19). Akhirnya di Golgota Maria baru mengalami dan menghayati rasa tanggungjawabnya  atas kesanggupan “fiat”-nya, dengan  berkata  “terjadilah padaku menurut kehendak-Mu”. Sungguh, lewat berita singkat dalam Kitab Suci ini kita dapat mengenal Maria sebagai  pribadi seorang wanita, yang memiliki iman yang mendalam, rasa belaskasihan  (compassio), dan sangat peka terhadap kebutuhan orang lain!

          Tetapi Maria harus juga menempuh perjalanan sejarah hidupnya melalui aneka masalah. Masalah pertama yang dialami Maria dari Nasaret ini ialah ketika ia dikunjungi malaikat Gabriel. Perawan muda itu terkejut dan takut, ketika didengarnya bahwa ia akan mengandung seorang anak, yang akan menjadi Penebus dan disebut “Anak Allah Yang Mahatinggi”. Sebab ia mengaku: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Tanggapan Gabriel: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Luk 1:34-35). Kemudian sesudahnya  malaikat itu meninggalkan Maria.

Lalu diikuti suatu ceritera tentang Maria, yang mengunjungi Elisabet, wanita tua yang  mengandung, dan  akan  melahirkan Yohanes Pemandi. Dan dalam peristiwa kunjungan itu terungkaplah kidung indah Maria yang disebut “Magnificat anima mea Dominum”, “Jiwaku memuliakan Tuhan”. Kidung indah inilah yang selanjutnya akan terdengar di seluruh bumi! Dan suara Maria itu kini terdengar di seluruh penjuru dunia. “Ya”, “Fiat” Maria telah mempengaruhi iklim kehidupan umat manusia!

          Tak perlu disebut seluruh deretan masalah, yang harus dihadapi oleh Maria, sejak persiapan dan awal kelahiran Yesus sampai dengan segenap akhir hidup  Puteranya itu. Namun pesan yang disampaikan Maria di desa kecil Nasaret itu kini telah terdengar dan mengubah keadaan dan nasib sejarah umat manusia di seluruh dunia!

          Maria dari Nasaret ternyata telah menerima dan menyambut masalah-masalah kehidupannya dengan sikap taat, setia, percaya, penuh harapan dan kegembiraan dengan tenang. Sejak momen awal keadaan hidupnya  di Nasaret, Maria tidak  dapat mengetahui dan memahami sebelumnya akhir hina sejarah hidup Yesus,  Anaknya yang telah dikandungnya. Hanya di bukit Kalvari, beberapa tahun kemudian, barulah Maria mengalami dan menghayati tanggungjawab “fiat”, atau “ya” total, yang ternyata mampu mengubah seluruh sejarah hidup umat manusia!

          Sekarang ini di Nasaret, di Galilea Palestina, berdirilah basilika “Annunciatio”, yaitu Pemberitahuan Kelahiran Yesus, yang dibangun di sekeliling tempat yang menurut tradisi adalah tempat kediaman Maria. Di atas altar tertulis ucapan ini: “Verbum caro factum est”, “Sabda telah menjadi daging”. Terutama  apabila kita datang di Nasaret, kita akan dapat merasakan  betapa  luarbiasa  dan  agung  makna  apa  yang  terungkap di dalam kata-kata itu! Allah menjadi manusia, berkat kesediaan dan kesetiaan Maria, Bunda Yesus Kristus, sekaligus Bunda kita! Marilah kita menghormati dan bersyukur kepada Maria, Bunda Penebus kita!

 

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/