Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

Partner Link Website Katolik & Umum

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

MINGGU PASKAH V/C/2013

Kis 14:21b-27 Why 21:1-5a Yoh 13:31-33a,34-35

 

PENGANTAR
Injil Yohanes untuk Hari Minggu ini pendek. Justru karena pendek atau singkat, isi pesan Injil ini sangat hakiki dan mendasar. Pesan mendasar ini berlaku untuk setiap hubungan antar manusia, apa pun bentuknya, dan bagaimana pun pelaksanaannya. Pesan terpenting yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya berbunyi: “Supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu”. Mari kita dalam perayaan Ekaristi ini mendengarkan dan memahami pesan-Nya, dan dengan berpegang pada pesan-Nya itu, kita menerima Kristus itu dalam Ekaristi.

HOMILI

Pesan mendasar Kristus itu diberikan-Nya pada perjamuan malam terakhir. Dan lebih khusus lagi tercatatlah dalam Injil ini: “Dalam perjamuan terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan…”.Itulah pertemuan terakhir Yesus dan murid-muird-Nya. Sesudah menerima roti dan anggur, yaitu tubuh dan darah Yesus, diberitakan bahwa Yudas meninggalkan ruang perjamuan malam terakhir itu untuk menjual Yesus kepada Mahkamah Agung. Itulah momen awal penangkapan, penganiayaan, dan pelaksanaan hukuman mati Yesus di kayu salib.

Sebelum dipanggil menghadap Tuhan, lazimlah orang pada saat-saat terakhir hidupnya memberikan wasiat atau pesan-pesan berharga bagi hidup siapapun yang akan ditinggalkannya. Dan pesan Yesus kepada murid-murid-Nya: “Supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu?”

Kita semua tahu bahwa Yohanes menegaskan berkali-kali bahwa Allah adalah kasih (lih. 1 Yoh 4:7-21). Yohanes mau mengatakan, bahwa barangsiapa ingin mengenal, mengabdi dan mengasihi Allah cukup melihat apa yang dilakukan Yesus, Putera yang diutus-Nya. Dan segalanya yang dilaksanakan dalam hidup, sikap, kata dan perbuatan selama hidup-Nya oleh Yesus, apabila dirangkumkan bersama tak lain tak bukan adalah perbuatan kasih. Dapat dikatakan, bahwa kasih Yesus adalah model kasih sejati. Dan kasih sejati, kasih kristiani mempunyai unsur-unsur hakiki ini.

Kasih sejati tidak mencari diri sendiri. Bukan hanya berusaha membahagiakan dirinya sendiri saja. Kasih sejati justru hanya mau memberikan dirinya kepada kebutuhan dan kebahagiaan orang lain. Kasih ini bersedia berkorban, dan korban tanpa batas. Yesus membuktikannya sendiri. Bukan hanya perbuatan kasih-Nya dicurigai orang, tidak diterima bahkan dihina meskipun berbuat baik kepada orang lain. Ternyata apa yang dilakukan Yesus ialah kesediaannya menanggung risiko apapun bentuknya. Kasih sejati tidak akan menolak, kecuali menolak apapun yang jahat bagaimanapun bentuknya. Kasih tidak membeda-bedakan dan tertuju kepada siapapun seperti apa adanya.

Memang ada pepatah berharga: “Cinta adalah buta”. Namun jangan sampai disalahartikan. Sebab kasih sejati harus mempunyai mata terbuka. Tetapi mata yang sehat harus masih melihat kenyataan orang lain seperti adanya, dan jangan sampai menghilangkan kasihnya. Mengapa? Karena kasih sejati rela dan bersedia mengampuni. Contohnya adalah Yesus sendiri. Ketika Yesus murid-murid-Nya menyangkal Diri-Nya, ketika Ia dituduh palsu, dianiaya, diadili dan dihukum mati, - Yesus tidak menyalahkan mereka, tidak menolak mereka! Terbuktilah bahwa segala kekurangan dan kesalahan mereka itu bukan merupakan alasan bagi Yesus untuk tidak tetap mengasihi mereka.

Keadaan masyarakat kita sekarang ini, - syukurlah kepada Tuhan! - , mengalamani banyak kemajuan yang patut dibanggakan dan disyukuri. Tetapi kebanggaan itu juga sangat terbatas. Masih banyak yang bertentangan dengan kasih kristiani sejati terhadap sesama warga bangsa kita. Masih begitu banyaknya penggunaan kekerasan, kepalsuan penafsiran hukum, kontras antara kaya dan miskin, dan masih banyak lainnya.

Pemerintahan negara-negara duniawi tidak akan membuat undang-undang atau menentukan hukum-hukum bagi rakyat yang berdasarkan kasih! Pada umumnya para pemimpin atau tokoh masyarakat mengajak orang berdoa, agar tujuan yang diinginkan dapat terlaksana. Namun apabila tidak disadari dan dihayati perlu adanya kasih antar sesama, damai dan kesejahteraan umat manusia tidak akan tercapai. Bagi kita sebagai umat beriman kristiani adalah selalu penting, - seperti diajarkan dan dilaksanakan oleh Yesus Kristus sendiri - , bahwa kita tidak percaya kepada Allah, tidak berpengharapan kepada Allah dan tidak mengasihi Allah dengan sesungguhnya, apabila kita tidak sungguh memiliki dan menghayati kasih sejati kepada Allah dan kepada sesama kita seperti dipesan oleh Yesus.

 

Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/