Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
Materi iman

 

 

 

 

Gereja dan Dunia Modern

Dalam empat abad terakhir ini, dunia telah mengalami lebih banyak krisis, perkembangan-perkembangan dan perobahan-perobahan daripada zaman-zaman sebelumnya. Iman Kristen telah memberi orang-orang Eropa daya, jaminan dan kesadaran akan misi mereka di jagat raya, yang memampukan mereka merumuskan ilmu, mengembangkan teknik-teknik dan menguasai benua-benua lain. Jelas, penaklukan dan kolonisasi didorong oleh motivasi-motivasi yang tidak selaras dengan iman; tetapi bagaimana pun juga, tanpa disadari mereka menyelesaikan rencana Allah yang, sejak awal mula, menginginkan segala bangsa dipersatukan kembali.

Gereja berpartisipasi dalam perluasan ini :pada abad kesembilan belas sebanyak seratus ribu misionaris, imam dan religius membaktikan diri bagi pewartaan dan pendidikan di Asia, Afrika dan Amerika.

Tetapi hal yang paling penting terjadi di Eropa. Gereja menghadapi kebudayaan modem yang muncul dari tubuh Gereja sendiri, tetapi setelah berdikari menjadi lawannya. Kaum cendekia umumnya yakin bahwa kepandaian mereka mampu mendatangkan kemajuan, kebahagiaan dan damai kepada bangsa manusia. Mereka tidak menemukan apa-apa di dalam Gereja selain ketidak-tahuan dan prasangka. Singkatnya, mereka melihat Gereja sebagai halangan utama terhadap pembebasan manusia. Banyak orang berani meramalkan bahwa iman Kristen akan lenyap sebelum abad ke 20.

Tetapi di sisi lain, terdapat juga kebutaan. Baru seratus lima puluh tahun lalu, seorang paus mengutuk kereta api sebagai penemuan iblis. Hirarki sudah terbiasa mengajar dan memberikan kata akhir dalam banyak soal. Bahkan dewasa ini Gereja tidak bisa tinggal diam tentang masalah-masalah yang menyangkut kaum awam, yang sebenamya setiap orang hendaknya menemukan jalannya sendiri sesuai iman dan hati nuraninya, dan membuat keputusan-keputusan dengan bantuan Roh Kudus.

Gereja secara perlahan-lahan menjadi tersisihkan dalam banyak bidang. Gereja cenderung untuk menjauhkan diri dari dunia dan dari kenyataan-kenyataan hidup ini, dan membentuk suatu kelompok kecil yang terdiri dari mereka yang tahu dan diselamatkan. Godaan semacam itu selalu ada. Tetapi rasul-rasul agung telah menunjukkan bahwa, Gereja bisa menjalankan misinya di dunia asal ia kembali, kepada Kristus yang rendah hati, hamba dan miskin, daripada mencari dukungan dari orang-orang besar dari dunia ini atau bersandar pada lembaga-lembaganya.

Gereja tidak lebih dari suatu minoritas di dunia: sekitar 700 juta Katolik di antara 5.000 juta penduduk di bumi, Tetapi Gereja yang minoritas ini sekarang makin terlibat dengan segala masalah yang menyangkut manusia karena sadar bahwa Allah menyelamatkan bukan hanya jiwa-jiwa tetapi bangsa manusia seutuhnya. Namun, pada saat dunia sedang berusaha bersatu, Gereja Kristus tetap terbagi. Katolik dan Protestan menampakkan perpecahan antara bangsa Yehuda dan Israel: Gereja Katolik lebih terikat pada otentisitas iman dan tradisi para rasul, Protestan lebih antusias untuk mewartakan Sabda Allah. Sekalipun tidak bisa bersatu sampai saat ini, mereka seharusnya bersama menghadapi seruan-seruan dunia di mana nampak suatu kebudayaan planit pada tahap-tahap awal.

Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik)

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/