Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901
Materi iman
Dokumen Gereja

No: masukkan no. yang dikehedaki - 0 (nol) untuk melihat daftar isi-(catatan kaki lihat versi Cetak) 

 

 

Hidup Menurut Nasihat Injil

Pangkal Tolak Pemahaman

  1.  Dalam kehidupan Gereja, kita mengenal apa yang dtsebut hidup menurut nasihat injili, yang dikonkretkan dala bentuk hidup mengikuti tiga kaul: ketaatan, kemurnian, dan hidup miskin demi Kerajaan Allah. Entah bagaimana urutan kaul-kaul itu dalam penghayatan kelompok, tetapi ketiga-nya merupakan simpul-simpul dari perjuangan mengikuti nasihat lnjill, Kenyataan ini mestinya mepunyai dasar dalam-pemahaman hidup sebagai murid Yesus Kristus, atau hidup mengikuti Yesus. Hidup macam apakah yang diikuti?
  2.   Dalam kehidupan-Nya, Yesus memang menerima sekelompok orang menjadi murid-Nya, dan hidup bersaa mereka. Bila kita membuka kesaksian para penginjil, menjadi jelas adanya kehadiran para murid ini, bahkan kemudian mereka dibiarkan hidup bersama-Nya seiring sepenanggungan (lih. Luk 6:13; Yoh 1:37).
  3.   Menurut kesaksian tersebut, para murid pada awalnya dipanggil secara pribadi, (Mrk 1:16-20, 2:13-17) dalam kesibukan harian mereka di tepi telaga. Mereka itu pencari ikan dan pemungut cukai yang berani meninggalkan pekerjaan mereka untuk bergabung dengan Yesus. Kemudian mereka dinyatakan sebagai kelompok resmi "untuk menyertai dan diutus-Nya memberitakan Injil" di sebuah bukit (Mrk 3:14). Mereka itu lalu membentuk kehidupan baru sebagai "saudara-saudara Yesus, karena melakukan kehendak Allah" (Mrk 3:34). Merekalah yang akhiya dipercava untuk melakukan perutusan-Nya (Mrk 6:6b-13) dengan mengandalkan kepercayaan itu, tanpa bekal yang bisa mereka miliki. Ketaatan pada Yesus, kemiskinan karena tidak ada yang diandalkan dari segi milik, dan kemurnian hati dalam memperjuangkan Kerajaan Allah, tercermin dalam kehidupan mereka. Mereka mengikuti Yesus dengan menyangkal diri, memanggul salib mereka sehari-hari dan setia mengikuti-Nya (Mrk 8:315).
  4.   Para murid mengikuti Yesus bukan hanya karena mereka terpikat oleh ajaran-Nya, melainkan oleh pribadi-Nya. Inilah yang menggerakkan mereka untuk kemudian mengikuti tara hidup-Nya (lih. Yoh 13:35; 15:8). Pengikut Yesus yang kemudian disebut Kristus inilah yang di dalam kehidupan sejarah mendapat nama Kristen (lih. Kis 11:26). Pada awalnya sebutan itu menjadi cemoohan, tetapi kemudian menjadi kebanggaan, karena orang Kristen memang hidup dengan meneladan Yesus Kristus.

.

Inti pewartaan Yesus

  1. Pada awalnya Yesus mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah, yaitu bahwa Allah meraja dalam kasih-Nya, membahagiakan manusia dengan kasih itu. Allah meraja bukan hanya dalam alam semesta sebagai Pencipta, melainkan terutama dalam hati manusia yang dikasihi-Nya. Pewartaan Yesus ini bukan hanya disampaikan dengan kata-kata, melainkan diwujudkan dalam perbuatan menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, mengampuni dosa, bergaul dengan mereka yang tersingkir dan miskin, sehingga seluruh hidup Yesus menjadi pancaran kasih Ilahi itu. Resiko perjuangan disandang-Nya sampai mati. di salib, kemudian dialami sebagai bangkit mulia dalam kasih Allah Bapa-Nya dalam kemuliaan. Di situ menjadi nyata bahwa Yesus adalah orang yang dikasihi Allah dan diurapi (Kristus) dengan Roh-Nya. Allah melakukan sesuatu yang mengagumkan dalam hidup-Nya.
  2. Pewartaan Yesus inilah yang kemudian menjadi isi kesaksian hidup para murid (lih. Kis 1:21). Para murid yang dahulu terpesona oleh pribadi Yesus yang disebut Kristus itu, kini mewartakan bahwa Yesus yang sama menjadi pangkal damai sejahtera bagi kemuliaan manusia. Yesus disebut sebagai Kristos dan Kurios (Kis 2:36) karena memberikan cakrawala baru bagi kehidupan ini sehingga terbukalah kemungkinan dan kesempatan yang luas untuk mengem bangkan kehidupan. Allah telah meraja dalam diri Yesus itu, sehingga pewartaan Kerajaan Allah bergeser menjadi pewartaan dan proklamasi akan Yesus sebagai wujud Kerajaan Allah! Hal ini menjadi jelas, misalnya dalam Kis 10:37-43. Pada akhir pidatonya, Petrus menegaskan bahwa para murid akan menjadi saksi peristiwa Yesus. Peristiwa itulah yang menjadi wujud karya-penyelamatan, Allah. Hal ini terjadi dalam pengampunan dosa!
  3. 2:3  Para murid yang kemudian menjadi pewarta sabda itu menyatakan dalam diri mereka sendiri nilai-nilai (mutu) baru yang telah dinyatakan dalam diri Yesus Kristus mereka rela mengorbankan hidupnya dan berpikir dan berperasaan seperti Yesus, bagi orang lain. Nilai ini bermakna untuk diperjuangkan secara habis-habisan. Mereka mengikuti Yesus dalam kehidupan.     

 

Injil Menuntut Iman dan Pertobatan

  1. Dalam hidup Yesus, Allah meraja dan meminta jawaban yang tegas dan utuh. Jawaban itu terwujud dalam penyerahan diri Yesus kepada Allah. Sikap ltu disebut sebagai sikap iman. Iman adalah sikap penyeraban diri, pengarahan akan nilai-nilai mulia yang ditawarkan Allah kepada manusia.
  2. Iman merupakan pengolahan hidup karena mempertanggung jawabkan tawaran Allah. Iman bukanlah suatu teori  melainkan pengarahan hidup, yang menqubah cara berpikir dan menuju kepada Allah menjadi manusia baru. Sikap ini terwujud dalam metenoia atau pertobatan. Pewartaan Yesus tentanq Kerajaan Allah juga menuntut sikap dasariah ini (lih. Mrk 1:15).
  3. Dalam pewartaan urid pertobatan itu tidak terlupakan, bahkan menjadi syarat penting'. Mengikuti Yesus Kristus berarti 'hidup dalam arah baru, dalam situasi lman dan pertobatan (lih.kis 2:38; 20:21).

 

Kaum religius

Kaul religius hanya mendapatkan konteks hidupnya dalam kaitannya dengan hal itu. Apa yang disebut nasi hat injili sebetulnya tidak boleh dibatasi hanya dengan rumusan ketiga kaul, melainkan harus dipahami dalam kaitan dengan usaha menjadi murid Yesus yang penuh, menjadi pengikut Yesus yang total dan integral!
Baru kalau dipahami seruan Yesus tentang Allah yang meraja dalam hati yang mengubah seluruh pola pikir dan perjuangan, maka kaul juga mempunyai kedudukan dan peranannya yang mendalam sebagai "jalan keselamatan", bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi orang lain. Kaul lalu menjadi tanda kesaksian seorang murid Yesus, bahwa di dunia ini masih terdapat "nilai lain" yang perlu diperjuanqkan, yaitu, nilai kasih yang utuh, (murni), tulus dalam setlakawan (taat) dan habis-habisan (miskin). Kasih itu bisa meinta banyak; miskin tetapi bahagia; murni dalam mencinta; setiakawan dan tulus dalam hidup bersama. Hal inilah yang sepantasnya menjadi renungan panjang dan mendalam.

St. Darmawijaya, Pr.
Kiriman artikel ditulis oleh B. Jeanedith

.

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/