Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901
Materi iman
Dokumen Gereja

No: masukkan no. yang dikehedaki - 0 (nol) untuk melihat daftar isi-(catatan kaki lihat versi Cetak) 

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

MINGGU ADVEN II/A/2010

Yes 11:1-10 Rm 15:4-9 Mat 3:1-12

PENGANTAR

Selama Masa Adven ada tiga tokoh khusus yang diperkenalkan kepada kita, yakni Yesaya, Yohanes Pembaptis dan Maria. Ketiga tokoh ini menunjukkan sikap dasar batin yang harus kita miliki untuk menyambut ke-datangan Penyelamat kita. Dalam perayaan Ekaristi ini kita akan mendekati Yohanes Pemandi (Mat 3:1-12), sebagai perintis jalan Alamasih/Penyelamat, yang disebut " orang yang berseru-seru di padang gurun" . Ia mewartakan baptis pertobatan untuk pengampunan dosa . Inilah yang akan kita renungkan dalam masa adven sekarang ini.

HOMILI

Yohanes Pembaptis menyerukan pergantian atau perubahan total hati dan sikap dasar hidup, suatu pergantian dari sikap melawan menjadi ketaatan terhadap Allah . Inilah kondisi/syarat mutlak untuk mengakui dengan sungguh Sang Penyelamat yang sudah hadir di dunia ini. "Kerajaan Allah" sudah ada. Apa yang disebut "Surga" adalah nama pengganti bagi "Allah", nama yang dijauhi oleh bangsa Yahudi atas dasar penghormatan. Artinya: Allah mengatur umat-Nya. Bukan hanya berarti bahwa manusia harus taat kepada sabda-Nya, melainkan bahwa Allah juga menguasai segala-galanya, dan segala yang jahat dikalahkannya, termasuk kematian/maut pun sudah dikuasai-Nya!

Yohanes Pembaptis tampil sebagai pewarta "kristiani" pertama! Upcara atau ritual permandian lazim diselenggarakan dalam abad 150 sebelum sampai abad 250 sesudah Kristus. Pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes adalah pembaptisan pertobatan, yang berarti memilih dan menempuh jalan baru dalam berpikir, bersikap dan berbuat.

Sangat menarik Yohanes Pembaptis menghadapkan orang-orang Farisi dan Saduki! Di sinilah tampaklah bahwa Yohanes Pembaptis mau mengadakan reformasi, perubahan mental mereka! Golongan Farisi mementingkan hukum secara harafiah. Kaum Saduki termasuk golongan imamat aristokrat Yahudi, dan Kitab Suci mereka hanyalah Pentateuch, atau kelima buku pertama Perjanjian Lama. Karena itu tidak mengakui adanya kebangkitan. Tetapi menurut Matius, yang menulis Injil hari ini, kedua golongan itu (Farisi dan Saduki) adalah musuh Yesus. Maka ucapan-ucapan Yohanes Pembaptis yang tajam ditujukan kepada mereka itu. Kemarahan dan hukukman Allah akan menimpa mereka, karena mereka adalah pendosa yang tidak mau bertobat.

Apa pesan Injil menurut Matius tentang tokoh Yohanes Pembaptis kepada kita sekarang ini?

Kita mendapat gambaran Yohanes Pembaptis tentang kaum Farisi dan Saduki. Apakah kita termasuk dalam deretan mereka itu? Kiranya kita semua nanti pada akhir hidup kita di dunia ini, kita akan dinilai menurut ukuran sejauh manakah kita sungguh mendengarkan dan melaksanakan sabda Kristus dan mengikuti sungguh-sungguh hidup-Nya. Yesus telah memanggil kita untuk mengikuti jejak-Nya, untuk membuat hidup kita menjadi pemberian atau sumbangan kasih kepada sesama. Salah satu buah kasih sejati adalah buah yang menyingkirkan dosa dan menimbulkan rasa tobat. Itulah yang juga disampaikan Yohanes Pembaptis kepada kaum Farisi dan Saduki, yang datang minta dibaptis!

Kenyataan bahwa mereka itu adalah "anak Abraham", ternyata bukan merupakan kepastian akan diselamatkan oleh Allah. Bahkan Yohanes Pembaptis menegaskan: "Dari batu-batu ini pun Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham" ! Keturunan bukan jaminan keselamatan. Bagi umat kristen, baptis pun bukan jaminan atau kriteria untuk diselamatkan! Resmi sebagai orang katolik bukanlah bukti bagi Allah atas kesungguhan atau otentisitas dasar hidup kita sebagai pengikut Yesus Kristus!

Perutusan atau misi Yohanes Pembantu dilaksanakan dengan keren-dahan hati terhadap Yesus: "Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia (Yesus) yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku, aku tidak layak melepaskan kasut-Nya" . Yohanes memberikan pengalamannya sebagai orang yang rendah hati, yang bersedia memberikan pengampunan kepada sesama. Tetapi ia mengakui, dirinya bukanlah penyelamat! Pengampunan dari Allah hanya mungkin apahila kita sendiri mau dan bersedia memaafkan dengan sungguh-sungguh sesama kita! Hanya dengan demikian, kita akan selamat!

Orang-orang Yahudi bertanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami buat?" (Lih.Luk :10-14). Yohanes langsung menjawab dengan jelas:

•  "Barangsiapa mmpunyai dua helai baju, hendaknya ia membaginya dengan yang tidak punya".

•  "Barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian".

•  "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu".

•  "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu".

Jadi pesan yang disampaikan Yohanes Pembaptis kepada kita semua, apabila sungguh ingin menyambut dan menerima Yesus sebagai Penyelamat ialah: Jadilah dermawan, bermurahhatilah, jujur, tahu berterima kasih dan jadilah "kompasionis", artinya: tahu ikut merasakan kesukaran sesama! Amin.

 

Jakarta, 3 Desember 2010

Hari Pelindung Misi : St. Fransiskus Saverius.

 

 

kumpulan Homili Mgr. Hadi Sumarta O.Carm

 

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/