Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

 

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

HARI RAYA PENTAKOSTA/B/2015

Kis 2:1-11   Gal 5:16-25   Yoh 15:26-27; 16:12-15

 

PENGANTAR
       Dalam Injil Yohanes pada Hari Raya Pentakosta ini Yesus berbicara tentang kedatangan Penolong (Paraclitus, Parakleetos, Consolator). Kata-kata hiburan Yesus ini diambil dari pesan-Nya dalam perjamuan malam terakhir. Murid-murid-Nya diminta bersatu selalu dengan Diri-Nya bagaikan ranting-ranting dengan pokok anggur (Yoh 15:1-8). Mereka harus saling merupakan kebersamaan dan saling mengasihi (Yoh 15:9-17). Dan dalam Injil hari ini Yesus minta supaya murid-murid-Nya tetap tenang dan tente-am, meskipun mengalami pelbagai kesulitan, seperti dialami-Nya sendiri.

HOMILI
       Yesus datang untuk mewartakan kabar gembira dan berbuat baik, menolong setiap orang yang berkehendak baik, bahkan orang mati pun dibangkitkan-Nya kembali. Tetapi dalam kenyataan, Ia mengalami kesulitan aneka macam: Ia ditolak, diusir, dikejar, dihina. Mau tak mau, murid-murid yang mau mengikuti dan berbuat seperti Dia, akan mengambil bagian juga dalam kesukaran hidup Guru mereka itu!

       Yesus sementara itu telah naik ke surga, tidak hadir lagi bersama dan di tengah mereka. Bisa dimengerti bahwa mereka bertanya: sejauh manakah mereka  ini sebagai murid-murid-Nya dapat bertahan hidup menghadapi banyak orang  dalam masyarakat , yang menentang mereka. Apakah mereka itu harus hidup sendirian tanpa Dia? Bukankah kita semua sebagai orang kristiani juga bisa mengalami situasi dan kondisi (sikon), baik secara perorangan maupun sebagai kelompok semacam dialami Yesus,  meskipun aneka ragam sifat dan coraknya? Kesukaran pokok yang dialami murid-murid Yesus, sekarang pun dapat kita alami.

       Nah, menghadapi sikon serupa itulah Injil hari ini dapat menolong kita untuk tidak takut, tidak khawatir, putus asa atau kecewa/frustrasi, bahkan menyesal bahwa kita-kita ini menjadi pengikut/murid Kristus. Sesudah Yesus naik ke surga murid-murid-Nya tidak dapat menampilkan seorang pemimpin yang hebat, tenar, mampu berbuat hal-hal yang besar. Tiga tahun bergaul dan hidup bersama Yesus, yang telah membuktikan bahwa Ia sungguh Mesias, yang diutus Allah lewat ajaran, perbuatan, penderitaan, kematian dan kenaikan-Nya ke surga.  Tetapi semua itu ternyata belum cukup untuk memiliki keberanian melaksanakan panggilan mereka, untuk mewartakan dan meneruskan apa yang dilakukan Yesus. – Bukankah ketakutan kita atau sikap kita yang belum berani tampil, hidup dan bertindak sebagai orang kristen sejati, atau sebagai murid Yesus tulen di dalam masya-rakat sebagai “kelompok kecil”, pada dasarnya sama dengan ketakutan murid-murid Yesus dahulu? – Yesus sudah tahu keadaan dan keterbatasan kemampuan murid-murid-Nya. Maka sebelum meninggalkan mereka, Yesus sudah berjanji akan mengirimkan seorang Penolong, yang akan mendampingi mereka menghadapi kesukaran hidup dan tugas panggilan mereka.

       Penolong ini adalah Roh Kudus, yang diutus oleh Allah Bapa lewat Yesus Kristus kepada segenap murid-Nya. Inilah yang oleh Yesus disebut “Penolong yang akan Kuutus dari Bapa” (Yoh 15:26). Dan ditegaskan bahwa “Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku” (Ibid.). Kebenaran apa? Yakni bahwa apa yang dikatakan dan dilaku-kan Yesus dalam hidup-Nya itu benar-benar datang dari Allah Bapa! Berkat Roh inilah apa yang diajarkan Yesus adalah benar, Ia menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, menghibur orang dalam kesusahan, mengajar dan membimbing semua orang. Seperti dialami oleh Yesus, demikian pula Roh Penolong ini akan menolong murid-murid-Nya. Roh itu akan datang dalam kehidupan mereka, dan lewat mereka itulah Roh itu akan mengatakan apa yang harus dikatakan oleh murid-murid Yesus. Dengan tujuan itulah Yesus menegaskan kepada murid-murid-Nya: “Kamu juga harus bersaksi, karena kamu sejak semula bersama-sama dengan Aku” (Yoh 15:27).

       Kesaksian yang diperintahkan Kristus ialah, bahwa kita sebagai orang beriman tidak boleh hanya pasif, acuh tak acuh  dan hanya minta ditolong, tetapi justru harus aktif, yakni menolong orang lain, seperti  dilakukan oleh Yesus sendiri sebagai kesaksian perutusan hidup dan karya-Nya. Hanya dengan demikianlah kita adalah sungguh  murid Kristus sejati, orang kristiani sejati, di mana Roh Kristus, Roh Penolong, sungguh hadir dan menjiwai dan menyemangati kita. Marilah kita dalam merayakan Hari Raya Pentakosta ini makin sadar, bahwa kita telah menerima sakramen batis dan sakramen penguatan/krisma, agar  kita makin berani menjaga, memelihara dan menghayati jatidiri/identitas  otentik kita sebagai orang kristiani sejati.

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/