Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

Partner Link Website Katolik & Umum

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

HARI MINGGU BIASA XXIII/C/2019

Keb 9:13-18; Fil 9b-10.12-17; Luk 14:25-33;

PENGANTAR
    Yesus sebagai Almasih tampil dalam masyarakat untuk mewartakan Injil, untuk mengikut-Nya sebagai murid-murid-Nya sebagai orang kristiani sejati. Ia menyebut empat syarat mutlak mutlak yang harus dipenuhi.
1. Jangan terikat mutlak kepada kelurga (ay. 26).

2. Hal harta atau milik (ay. 33).

3. Bersedia menanggung penderitaan (ay. 27).

4. Bersikap dan berbuat secara realistis dalam menghadapi kesulitan dan tuntutan (ay.28-32). Marilah dalam perayaan Ekaristi ini kita mendengarkan dan berusaha memahami serta melaksanakan syarat-syarat Yesus terebut.

HOMILI
    Sebagai orang kristiani yang sudah dibaptis, kita harus menjawab pertanyaan Yesus kepada segenap pengikut-Nya, yang berkata: "Sudah pastikah kamu untuk memutuskan untuk mengikuti Aku?" Bagi siapapun, kaya atau miskin, orang besar atau orang kecil, apapun kedudukan dan tugasnya,- semua orang itu berpegang pada prinsip-prinsip yang sama, yamg diberikann Yesus!

    Pada umumnya pengalaman menunjukkan, bahwa pada awalnya kita ini semua penuh semangat, antusias, gembira dan penuh harapan. Namun nyatanya apakah kita tetap sanggup untuk selalu gigih dan teguh bersedia untuk "membayar harga kemuridan atau tuntutan/perintah Yesus" untuk selalu melaksanakannya secara setia?

    Sebagai perumpamaan Yesus menegaskan, bahwa pada awalnya oranag yang mau membangun menara,maupun si raja yang mau berperang, harus sungguh memperhitungkan risiko sebelu mengambil putusan definitif. Murid Yesus harus tahu dan sadar, bahwa mengikuti menuntut suatu kesetiaan mutlak kepada-Nya, yang harus selalu diberi prioritas. Pada dasarnya, mau menerima Yesus secara sungguh-sungguh berarti bersedia ikut memanggul salib-Nya juga! Semua itu harus dilihat dalam hidup, sikap kata-kata dan perbuatan kita sebagai murid Yesus, yakni sebagai orang kristiani yang resmi sudah dibaptis!

    Kita ini hidup di tengah masyarakat dengan aneka keadaan, tantangan, tuntutan, kedudukan,gelar, kepopuleran, kekayaan, kenikmatan. Namun juga mengalami perten-tangan, perjuangan saling bersaing, kemiskinan, ketidakadilan. Di tengag situasi dan kondisi itulah setiap orang dipanggil untu memilih ajaran dan sikap Yesus, untuk mengambil putusan mengenai sikap dan cara hidup kita!Inilah tantangan besar bagi kita. Bagaimana sikap kita? Kerapkali bukan mengambil putusan dengan pilihan atas salah stu, melainkan atas beberapa hal sekaligus! Sikap ini berbahaya, sebab kita dapat menjadi pribadi yang tidaik memiliki pendirian sendiri. Kita menjadi oportunis, yang mudah terpengaruh, condong hanya mencari yang memuaskan, bukan apa yang benar.

    Dan sesuasi dengan ajaran dan sikap dasar pribadi Yesus. Dengan kata lain, kita jangan sampai menjadi orang kristiani beriman separo-separo, terlalu dengan perhitungan, tidak berani konsekuen untuk bersikap dan bertindak menurut iman yang dianutnya.

    Terutama bagi kaum muda sebagai harapan kita, adalah sangat penting untuk dididik dan diajak selalu mengambil putusan dan pilihan secara jujur dan benar! Mengapa? Karena kebahagiaan sejati bukanlah bersikap sementara, melainkan secara menetap dan tahan lama. Sebab kebahagiaan hanya dapat kita capai, apabila apa yang kita lakukan kita laksanakan dengan segenap komitmen, usaha, keteguhan mengikuti serta jmenghayati sikap, hidup dan perbuatan Yesus.

    Kebahagiaan hanya kita peroleh apabila kita sungguh berjerih payah memenuhi pilihan dan putusan kita, yaitu untuk hidup mengikuti Yesus atau menjadi murid-Nya sejati. Itu berarti apabila kita sanggup menghadapi tantangan hidup yang tidak mudah, yang bertat yang mmbutuhkan kejantanan sikap pribadi yang utuh, bukan oportunistis, atau hanya memilih apa yang mudah, enak, ringan serta menyenangkan melulu. Pendewasaan diri kristiani sejati ialah kemampuan dan keberanian mengambil putusan dan pilihan, yang benar, dan yang dibuktikan secara nyata dalam hidup menurut ajaran Kristus. Di tengah situasi dan kondisi hidup dalam masyarakat mana pun,Yesus bersabda : Ambillah keputusan! Yesus mengundang kita menadi murid-Nya yang otentik. Apa syarat dan tuntutan yang harus dipenuhi pengikut Yesus sejati atau otentik?

    Dalam Injil Lukas Yesus menegaskan, bahwa Ia tidak menghendaki adanya kompromi! Dituntut komitmen seluruh pribadi murid-Nya. Meninggalkan kelekatan atau keterikatan mutlak akan egoisme, tidak mengutamakan kepentingan keluarga dan milik materiil (lih. Luk 9:57-62; 14:26-33). Dan tentang kesedaan memikul salib, apa pun dan bagaimana pun diungkapkan Yesus dengansangat keras ini:

    "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapa, ibu dan isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku" (Luk 14:26).

    Kata-kata Yesus itu juga sekarang pun ditujukan kepada kita. Bila kita ingin menjadi murid-Nya sejati, marilah kita memperbaharui pilihan kita!

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/